movingstarvoices – Presiden Prabowo Subianto menyoroti vonis ringan yang diterima oleh terdakwa kasus korupsi, Harvey Mois dkk, yang merugikan negara hingga Rp300 triliun. Dalam pidatonya di Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2025-2029 di Gedung Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Prabowo membandingkan vonis tersebut dengan hukuman berat yang diterima oleh pencuri ayam.
Harvey Mois, yang terlibat dalam kasus korupsi pengelolaan tata niaga timah, dijatuhi vonis 6 tahun 6 bulan penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Vonis ini jauh lebih ringan dibandingkan tuntutan jaksa yang menuntut pidana penjara 12 tahun. Selain itu, hakim juga menjatuhkan pidana uang pengganti sebesar Rp210 miliar subsidair dua tahun penjara dan denda Rp1 miliar subsidair enam bulan kurungan, berbeda dengan tuntutan jaksa yang menuntut uang pengganti Rp210 miliar subsidair enam tahun penjara dan denda Rp1 miliar subsidair satu tahun kurungan.
Prabowo menyatakan bahwa vonis ringan ini menyakiti rasa keadilan masyarakat. “Sudah jelas kerugian sekian ratus triliun vonisnya hanya sekian tahun. Ada yang curi ayam dipukulin,” ujar Prabowo. Ia menekankan bahwa jika pelaku korupsi telah terbukti merugikan negara hingga ratusan triliun, seharusnya majelis hakim menjatuhkan vonis yang lebih berat.
Prabowo juga menyoroti langkah hukum banding yang diambil oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) atas putusan tersebut kamboja slot. “Jaksa Agung, naik banding enggak? Naik banding ya? Naik banding. Vonisnya ya 50 tahun gitu, ya, kira-kira,” kata Prabowo. Ia berharap agar vonis yang dijatuhkan dapat mencerminkan besarnya kerugian negara yang ditimbulkan oleh tindak pidana korupsi tersebut.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa rakyat Indonesia tidak bisa dibohongi terus-menerus. “Rakyat kita itu bukan rakyat yang bisa dibohongi terus. Sudah jelas kerugian sekian ratus triliun vonisnya seperti itu, ini bisa menyakiti rasa keadilan,” ujarnya. Prabowo menekankan pentingnya kerja sama seluruh pihak, termasuk yudikatif, legislatif, dan pemerintahan, untuk mengatasi kebocoran anggaran dan manipulasi mark up.
Dengan vonis yang dianggap terlalu ringan ini, Prabowo berharap agar para hakim dapat lebih tegas dalam menjatuhkan vonis terhadap pelaku korupsi yang merugikan negara hingga ratusan triliun. “Kalau sudah jelas melanggar, jelas mengakibatkan kerugian triliunan, semua unsur lah, terutama juga hakim-hakim, ya vonisnya jangan terlalu ringan lah,” pungkas Prabowo.