movingstarvoices – Dalam beberapa tahun terakhir, Kamboja telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan, yang mendorong urbanisasi cepat di berbagai kota. Namun, pertumbuhan ini juga menghadirkan sejumlah tantangan serius dalam pembangunan perkotaan. Beberapa masalah yang dihadapi termasuk kurangnya infrastruktur, masalah perumahan, dan dampak lingkungan yang semakin meningkat.
Menurut data terbaru, populasi urban di Kamboja diperkirakan akan mencapai 25% pada tahun 2030, meningkat dari 20% pada tahun 2020. Kota Phnom Penh, sebagai ibu kota dan pusat ekonomi, menarik migrasi massal dari daerah pedesaan. Meskipun urbanisasi ini membawa peluang baru, seperti penciptaan lapangan kerja dan peningkatan akses terhadap layanan, ia juga menambah tekanan pada infrastruktur yang sudah ada.
Salah satu tantangan utama dalam pembangunan perkotaan di server kamboja adalah infrastruktur yang belum memadai. Jalan raya yang buruk, sistem transportasi umum yang tidak efisien, dan akses yang terbatas ke air bersih dan sanitasi adalah masalah yang sering dihadapi oleh penduduk kota. Selain itu, banyak kawasan kumuh yang berkembang di pinggiran kota, di mana warga tinggal dalam kondisi tidak layak dan tanpa fasilitas dasar.
Tingginya angka urbanisasi juga menyebabkan krisis perumahan di Kamboja. Banyak penduduk kota tidak mampu membeli rumah di kawasan perkotaan, yang menyebabkan meningkatnya permukiman informal. Menurut laporan, lebih dari 50% populasi urban tinggal di pemukiman yang tidak terdaftar. Pemerintah Kamboja telah berusaha mengatasi masalah ini dengan meluncurkan proyek perumahan terjangkau, tetapi tantangan yang ada masih besar.
Pertumbuhan yang cepat ini juga berdampak negatif pada lingkungan. Penebangan hutan, pencemaran air, dan peningkatan limbah padat adalah beberapa isu yang harus dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat. Aktivis lingkungan memperingatkan bahwa tanpa tindakan segera, kerusakan lingkungan dapat mengancam kesehatan masyarakat dan kualitas hidup di kota-kota.
Pemerintah Kamboja telah mengakui tantangan ini dan sedang berusaha untuk menciptakan strategi pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Melalui kerjasama dengan berbagai lembaga internasional, seperti Bank Dunia dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur, menyediakan perumahan yang terjangkau, dan melestarikan lingkungan.
Kamboja berada di persimpangan penting dalam perjalanan pembangunan perkotaan. Dengan tantangan yang ada, baik pemerintah maupun masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan kota yang lebih baik dan lebih berkelanjutan. Hanya dengan mengatasi masalah infrastruktur, perumahan, dan lingkungan, Kamboja dapat memastikan masa depan yang lebih baik bagi penduduknya di era urbanisasi yang terus meningkat.