movingstarvoices.org – Harga minyak dunia mengalami penurunan drastis dalam beberapa hari terakhir. Para pelaku pasar memilih untuk melepas kontrak berjangka mereka karena sentimen global yang membaik. Ketegangan antara Iran dan Israel yang sempat memicu kekhawatiran pasokan energi kini mulai mereda. Situasi ini langsung berdampak pada harga minyak, yang jatuh ke level lebih rendah dibandingkan sebelum konflik meletus.
Penurunan Harga Minyak Brent dan WTI
Minyak mentah Brent, patokan internasional, turun hingga menyentuh angka di bawah USD 80 per barel. Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami penurunan serupa dan kini berada di kisaran USD 75 per barel. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan harga saat konflik Iran-Israel mencapai puncaknya pada April lalu, di mana Brent sempat melesat ke atas USD 90 per barel.
Faktor Global Dorong Penurunan Harga
Beberapa faktor global turut mendorong penurunan harga minyak. Amerika Serikat mencatat peningkatan produksi minyak shale yang signifikan, sehingga menambah suplai global. Di saat yang sama, data ekonomi Tiongkok menunjukkan pelemahan permintaan energi dari sektor industri. Pasar energi global merespons kedua faktor ini dengan menurunkan ekspektasi harga untuk jangka pendek.
Kebijakan OPEC+ Tidak Mampu Menahan Harga
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) mempertahankan kebijakan pemotongan produksi. Namun, upaya ini tidak cukup kuat untuk menahan laju penurunan harga. Investor justru menilai bahwa pemangkasan produksi bersifat jangka pendek dan tidak akan mengubah tren pelemahan permintaan secara global. Akibatnya, harga terus merosot.
Stabilitas Timur Tengah Redakan Ketegangan Pasar
Membaiknya hubungan diplomatik antara beberapa negara di Timur Tengah ikut meredakan kekhawatiran gangguan pasokan minyak. Iran dan Israel belum melanjutkan aksi militer langsung sejak insiden terakhir, dan negara-negara mediator seperti Qatar serta Turki aktif menjembatani komunikasi damai. Kondisi ini menciptakan rasa aman di kalangan importir minyak besar seperti Jepang, India, dan Korea Selatan.
Prediksi Harga Tetap di Level Rendah
Analis pasar memperkirakan harga minyak akan tetap stabil di level rendah selama beberapa minggu ke depan. Mereka melihat tidak ada potensi gejolak besar dalam waktu dekat, baik dari sisi geopolitik maupun pasokan. Para trader kini lebih fokus pada data permintaan dari negara-negara besar dan arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat yang turut memengaruhi harga komoditas energi.
Dampak Positif bagi Negara Pengimpor
Penurunan harga minyak ini memberikan angin segar bagi negara-negara pengimpor energi https://terpsandrec.com/shop/. Indonesia, misalnya, berpeluang mengurangi tekanan terhadap subsidi energi dan menekan defisit neraca perdagangan. Selain itu, masyarakat juga bisa merasakan dampak positifnya melalui potensi penurunan harga bahan bakar dalam negeri.